Senin, 24 Juni 2013

Perjalanan laku

Perjalanan Laku Ki Rekso jiwo saat  menjalani ngedan selama 45 hari,banyak yang menghina melihat keadaan seperti orang gila yang memakai baju kotor compang camping,rambut mengimbal karena telah lama tak dikeramasi,bahkan teman ataupun tetangga tak menyadari bahwa edan yang dilakukan adalah laku yang dijalani,karena memang tidak banyak orang yang diberi tahu niatnya dalam laku ngedan tersebut

.

              Perjalanan Laku spiritual yang menempa manusia menjadi semakin kuat jiwanya.proses merasakan hidup dari berbagai sudut pandang berbeda,langsung merasakan bukan hanya VISUALISASI PIKIRAN,totalitas dalam segalanya yang menyebabkan berhasilnya cita cita dan keinginan,disitulah letak energi yang luar biasa,yang dapat diaplikasikan untuk segala keperluan manusia.

              Perjalanan jiwa raga lahir batin selama empat puluh lima hari tanpa bekal tanpa baju ganti,
belajar IKLAS menjalani hidup tanpa beban,
bersahabat dengan keterbatasan yang membuat hidup bebas lepas tanpa batasan,
tersenyum manis diantara tatapan sinis
tertawa disaat hinaan menggema
menari diiringi nyanyian caci maki

solo,klaten,jogja,kulon progo,purworejo,wonosobo,temanggung,kendal,waleri,batang,pekalongan,tegal,brebes,cirebon mengawali perjalanan
cirebon,brebes,tegal,pekalongan,batang,waleri,semarang,demak,kudus,pati,rembang,lasem,tuban,lamongan,gresikn,surabaya,jembatan sura madu perjalanan ujung timur
kembali kebarat surabaya,sidoarjo,mojokerto,jombang,nganjuk,madiun,ponorogo,pacitan,wonogiri,sukoharjo,solo

        Bukan hanya itu saja untuk memperoleh kemampuan spiritual para spiritualis diharuskan untuk menjalani laku 3 JENIS LAKU yaitu hanya minum selama sepuluh hari yang menyimbolkan manusia di ALAM KANDUNGAN selama 9 bulan 10 hari yang hanya makan sari sari makanan dari ibunya yang berwujut cair

        yang kedua adalah ngedan selama 45 hari yang bila digabungkan 4dan 5 menunjukan angka 9 yang berarti sempurna,laku ngedan ini menjadi simbol bahwa manusia harus menjalani kehidupan selayaknya orang gila atau fokus,pepatah jawa mengatakan jamane jaman edan yen ra ngedan ra keduman/jamannya jaman edan kalau tidak ngedan/fokus tidak kebagian

        yang ketiga adalah pati geni yang menyimbolkan ALAM KEMATIAN,sehingga manusia nantinya mampu melangkah dialam kematian atau kembali kepada sang pencipta

        itulah ajaran laku KEJAWEN yang rinci sehingga manusia menjadi manusia sempurna pada kodratnya,hidup,lahir dan mati

secara detail laku hidup manusia diatur secara rinci sebagai perjalanan hidup yang harus dilalui dengan kedisiplinan diri untuk mencapai pribadi yang sempurna dalam iman dan taqwa kepada sang maha pencipta dan kesadaran tinggi kepada manusia dan alam sekitar ciptaanNya


nomer whatshap 089666616661 Ki Rekso Jiwo

Selasa, 07 Mei 2013

Warok ponorogo

Warok Ponorogo Menurut kisah cerita Ki Rekso Jiwo merupakan anak didik atau murid Ki ageng Kutu yang mana diajarkan ilmu kanuragan,kekebalan dan kasampurnan dan hendak memberontak pada majapahit,yang mana raja majapahit yang sikapnya seperti singa barong atau raja hutan yang kejam menindas rakyat namun mudah diatur atau kalah oleh permaisurinya yang disimbulkan dengan burung merak yang cantik menarik,
Karena menyadari bahwa pasukan atau muridnya kalah jauh dengan pasukan kerajaan majapahit sehingga Ki Ageng kutu mendapat ilham untuk menyusun kekuatan dan berpolitik dengan kesenian reog yang mana menunjukan sifat raja dan ratu yang digambarkan dalam dadak merak.

Sindiran tersebut mengena hingga perguruan Ki Ageng Kutu diserang dan akhirnya meninggalkan perguruan,namun tetap berlatih secara sembunyi sembunyi,melihat kondisi tersebut,Raden patah atau raja demak bintoro mengutus adiknya lembu kanigoro atau Bathoro katong untuk menyebarkan ajaran islam diPonorogo,agar Ponorogo menjadi aman damai seperti sedia kala karena ajaran Ki Ageng Kutu yang penuh emosi,walaupun sesungguhnya ajaran beliau baik namun karena emosi dalam mengajarkannya kepada murid muridnya sehingga banyak ajaran yang disalah artikan
warok ponorogo
Warok Ponorogo

Pada saat memulai mengajarkan agama islam disana sering kali berurusan dengan murid bahkan Ki Ageng Kutu,sehingga terjadi pertarungan yang hebat karena keduanya memiliki ilmu kesaktian yang luar biasa,sehingga seimbang setiap kali bertarung.
namun putri Ki ageng kutu menyukai ajaran Bathoro karang yang menyejukan kalbu,sehingga menjadi muridnya dan jatuh cinta kepadanya,karena niatan baik ayahnya untuk mengembalikan kejayaan maja pahit dikotori oleh anak buahnya,sehingga lebih menyukai ajaran yang lurus bathoro katong sehingga dimanfaatkan untuk mengetahui pusaka andalan Ki ageng Kutu dan jika bisa mengambilkannya akan dijadikan permaisuri,dan akhirnya pusaka kyai koro welang berpindah tangan ke Bathoro karang yang mana Ki ageng kutu dapat dikalahkan dan hilang entah dimana

Karena rakyat Ponorogo masa itu sangat mempercayai dewa dewa maka Lembu kanigoro mengaku sebagai dewa atau Bathoro,dan mengatakan Ki ageng kutu telah muksa dan kekuasaan didaerah ini diberikan padanya dan putri Ki Ageng kutu yang bernama Niken gandini diperistri dan menjadi permaisuri.
selanjutnya Bathoro katong menjadi Adipati Ponorogo yang pertama,ajaran ajaran yang salah diluruskan dan kesenian reog ponorogo dihilangkan dari nilai nilai pemberontakan,dan dengan ajaran islam mengajarkan menjadi warok ponorogo yang benar,karena dalam kata warok maupun ponorogo memiliki filosofi yang mendalam untuk mengenal jati diri yang akhirnya mengenal tuhan,karena ada hadis yang mengatakan kenalilah dirimu maka engkau akan mengenal tuhanmu
Dan banyak pesantren yang mengajarkan tentang agama islam dan menyebar hingga daerah Pacitan
Warok ponorogo
Warok ponorogo

Warok Ponorogo berasal dari kata WAsilahe Roso Kun soko PONO ing ROGO yang berarti jalan rasa ketuhanan karena tahu dan faham akan raga secara menyeluruh,sehingga warok merupakan julukan atau sebutan seseorang yang mumpuni secara lahir batin dalam mengembleng ilmu sejati manunggaling kawula gusti
secara otomatis memiliki kelebihan ilmu kesaktian yang mumpuni,karena secara fisik dan energi supranatural atau gaib terlatih luar dalam
dan hingga saat ini baik kesenian reog maupun warok ponorogo masih diakui kehebatannya yang menjadi warisan budaya dan spiritual supranatural  dari jawa timur

Dan hingga saat ini untuk menjadi warok atau kesenian reog tentunya harus belajar sampai kenegri asal reog dan warok itu sendiri yaitu ponorogo,sehingga pakem dalam kesenian dan budaya sesuai aslinya yang telah diluruskan oleh Adipati bathoro katong,sebagai menantu maupun ipar dari warok Suro manggolo
nomer whatshap 089666616661 Ki Rekso Jiwo

Kamis, 24 Januari 2013

Alas Donoloyo

Alas Donoloyo dan seluk beluknya menurut Ki Rekso Jiwo,terletak didaerah slogohimo wilayah kabupaten wonogiri yang sampai saat ini masih dikenal angker dan penuh dengan kekuatan mistis.banyak sekali pohon jati yang usianya ratusan tahun terlihat dari ukurannya yang sangat besar.
Kayu jati yang hanya diperuntukan untuk pembangunan Kraton kasunanan surakarta,dan tidak sembarangan orang bisa menebang pohon di Alas Donoloyo,karena keangkeran dan keramatnya hutan jati tersebut,ada yang menceritakan bahwa rumah yang secara sengaja maupun tidak terdapat kayu jati dari Alas Donoloyo,rumahnya menjadi angker,penghuninya akan sering ditemui mahluk halus bahkan kondisi rumah akan menjadi panas,sehingga rumah tangga berantakan dan mengalami sakit sakitan
alas donoloyo
Alas donoloyo

Sangking angkernya Alas Donoloyo,setiap pohon jati dihuni mahluk gaib dan sebagai penanda diberi nama nama sesuai dengan khodam gaib yang menunggu pohon jati tersebut
sehingga sebelum kraton solo membutuhkan kayu dari hutan ini dilakukan semedi untuk memperoleh petunjuk agar energi atau khodam gaib yang menunggu pohon jati tersebut nantinya sesuai dengan fungsi bangunan yang dibutuhkan.
sehingga efek positif dikraton kasunanan surakarta semakin baik dan tidak ada efek negatif yang menganggu pembangunan atau pemugaran bangunan kraton

Memang orang jawa tidak gegabah dalam mengambil sikap atau melangkah apalagi berurusan dengan khodam gaib yang terkenal kuat,karena donoloyo berasal dari kata dono yang artinya harta dan loyo adalah mati,bisa diartikan harta orang mati atau harta yang jika tidak berhati hati bisa berakibat kematian karena khodam gaib yang menghuni tidak terima,menurut cerita alas donoloyo merupakan warisan jaman majapahit atau bahkan jauh sebelumnya,yang mana jaman dahulu pulau jawa sebelah selatan adalah hutan belantara,sehingga wilayah jawa selatan banyak ditemukan fosil kayu jati yang besar besar
Pernah yang mencoba mengambil batang kayu Alas Donoloyo setelah diupacarai dan ditebang oleh pihak Kraton,berharap bisa digunakan sebagai tongkat nantinya,namun setelah dimasukkan dalam mobil,mobil tidak bisa distarter atau dijalankan hingga berjam jam,dicek mesin maupun aki normal namun tidak dapat dinyalakan mesinnya,hingga ada abdi dalem yang mengingatkan apakah didalam mobil ada kayu atau ranting kecil dari kayu jati dari Alas Donoloyo ini.dengan malu akhirnya kayu yang hendak dibawa pulang dan diukir sebagai tongkat tidak jadi dibawa pulang dan dikembalikan keluar,kemudian mobil dapat dinyalakan mesinnya dan pulang dengan selamat

Alas donoloyo
Alas Donoloyo

Memang susah dilogika jika hanya kayu saja membuat mobil tidak dapat berjalan,namun begitulah adanya,bahwa khodam gaib itu ada dan memiliki aturan sendiri yang jika dilanggar akan berdampak tidak baik bahkan mampu mencelakakan orang yang melanggarnya

Ditengah hutan atau Alas donoloyo terdapat punden atau pedanyangan yang letaknya dipinggir sungai,yang konon cerita jika kraton Kasunanan solo membutuhkan bahan kayu dari alas donoloyo ini hanya dihanyutkan disungai ini dan secara ajaib dapat sampai dibengawan solo dekat dengan lokasi Kraton,
menurut cerita orang orang tua jika kayu donoloyo hanyut dan minggir disuatu tempat akan dikelilingi batu batu yang merupakan tanda bahwa kayu jati dari Alas donoloyo dikawal atau diantarkan gaib dan dipagari oleh batu agar tidak diambil oleh orang yang tidak berkepentingan dan masyarakat mengetahuinya dan tidak mengambilnya,karena memiliki efek yang berbahaya

nomer whatshap 089666616661 Ki Rekso Jiwo