Selasa, 11 April 2017

Sembur Suwuk

Sembur suwuk adalah ungkapan jawa kuno yang mempunyai arti semburan, Semprotan atau hembusan daya cipta batin melalui doa,sikap atau tindakan agar apa yang diharapkan segera terlaksana atau tercapai.
pemahaman dan metode sembur suwuk dibabar Ki Rekso jiwo dalam sarasehan spiritual indonesia jatim dikota Malang yang dihadiri eyang ratih,mbak inda vineyyajana dan para spiritual dari berbagai daerah seindonesia.
Dalam seni karawitan atau gending gamelan,kata suwuk berarti isyarat untuk berhenti di akhir gending,dalam seni karawitan atau gending gamelan,istilah suwuk ada bermacam macam.
Suwuk gropak, merupakan isyarat untuk berhenti dengan irama yang cepat sekali,biasanya digunakan pada bentuk gending iringan wayang, bilamana mengiringi adegan raksasa
Suwuk madyo, yang merupakan isyarat untuk berhenti dengan irama gending yang sedang .
suwuk alus merupakan isyarat untuk berhenti dengan irama yang pelan.
suwuk lancar,suwuk dadi dan lain sebagainya,karena istilah suwuk disesuaikan dengan kebutuhan gending itu sendiri yang dipentaskan atau dibawakan penabuh gamelan

Sehingga sembur suwuk secara umum  lebih berarti sebagai upaya menyelesaikan masalah dengan isyarat atau kekuatan daya cipta batin,karena banyak kasus masalah pada masalalu atau jaman dahulu,hingga jaman modern seperti sekarang ini,orang orang tua, orang yang dituakan dan dianggap tua pemahamannya, mengunakan doa serta gerak isyarat,dalam mengatasi masalah yang dihadapi orang lain yang membutuhkan bantuan
Metode tradisional atau spiritual tradisional nusantara,khususnya jawa disebut dukun,sebuah kata yang sering dikonotasikan negatif dengan menghubungkan sirik atau musrik,karena berhubungan dengan sesuatu yang sulit dinalar oleh orang orang yang tidak memahami ajaran budaya nusantara yang penuh filosofi pembelajaran hidup
Dukun yang berasal dari kata Dumadine soko tekun yang jika diartikan adalah Terjadinya karena tekun,baik karena mempelajari psikologi jawa atau kejawen maupun pengalaman hidup hingga usia tua.berdasarkan ilmu titen atau niteni atau pengamatan yang dilakukan berulang ulang sesuai dengan kenyataan yang ada,kemudian menyimpulkannya
Sehingga Dukun sebenarnya merupakan gelar terhormat untuk seseorang yang pandai atau bijaksana,mempunyai banyak pengalaman dan pemahaman hidup,sehingga mampu memberi solusi serta masukan yang baik guna menyelesaikan masalah yang dihadapi seseorang
Oleh sebab itu metode dukun yang disebut sembur suwuk diabadikan dalam pepatah atau peribahasa,Sembur sembur adus,siram siram bayem,yang mana diartikan semoga apa yang diharapkan bersama segera terkabul
karena sembur suwuk merupakan solusi akhir atau pamungkas,setelah berbagai macam metode pengobatan telah dilakukan atau diupayakan tidak berhasil

Para orang tua,orang yang dituakan,sedangkan orang yang dianggap tua karena wawasan keilmuannya,tentunya sering kali dimintai pendapat atau dimintai doa restu atau sembur suwuknya dalam menghadapi masalah yang berhubungan dengan anak,keluarga,rumah,pekerjaan atau yang lainnya,agar apa yang dihadapi dapat diselesaikan dengan baik

Karena sebutan dukun,tidak banyak yang memahami maksutnya dan cenderung dikonotasikan negatif,sehingga para orang tua disebut Pinisepuh,orang tua yang dituakan disebut Sesepuh dan orang yang dianggap tua karena ilmu dan wawasannya disebut Ajisepuh untuk menghormati kiprahnya didalam lingkungan bermasyarakat

Ketidak fahaman dan kurangnya penjelasan yang menyebabkan kearifan lokal budaya nusantara menjadi tergeser oleh budaya mancanegara,maka sebagai kewajiban pelaku dan pembelajar budaya, melestarikan dan menjaga agar budaya leluhur tidak hilang begitu saja
nomer whatshap 089666616661 Ki Rekso Jiwo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar